Senin, 17 Januari 2011

Banjir Lagi....


Musin hujan telah tiba. Awal tahun dibuka dengan hujan sama saja seperti tahun-tahun sebelumnya. Januari memang identik dengan hujan kukira itulah yang terjadi di Makassar kota Asalku dan alasan itu pula yang selalu membuatku malas untuk bertahun baru ria seperti kebanyakan orang lainnya. Tidak tahu kenapa kurasa lebih enak tidur di rumah sambil menikmati dinginnya hujan di balik selimut hehe….Kata nenekku memang sudah waktunya hujan dan itu alami jadi tidak perlu khawatir tetaplah beraktivitas seperti biasa. Walaupun sudah dengar wejangan dari nenek tetap saja hujan membuat beberapa perbedaan baik positif maupun negative. Positivenya tentu saja petani bahagia karena lahan mereka bisa mendapatkan cukup air jadi tidak mengalami kekeringan. Ya kukira petanilah yang paling bahagia di dunia dan berhasil membuat iri nelayan. Itu salah satunya sebenarnya masih banyak lagi dampak positive dari hujan. Sedangkan dampak negativenya terutama yang paling kurasakan adalah hujan ini membuatku malas bangun, malas mandi tetapi tidak malas makan tentunya J walau ku tahu bahwa hujan adalah rahmat jujur kadang hujan tidak seiring dengan kemauanku. Apalagi kumerasa bahwa hujan kali ini begitu berbeda.
Tahun ini hujan sangat sadis, bisa kubilang bukan hujan biasa. Kenapa??? Selain hujan begitu deras sampai-sampai bila kau terkena airnya kulit terasa sakit, angin juga ikut-ikutan kencang hingga bisa menerbangkan atap seng rumahmu dan itu sudah terjadi  pada salah satu rumah di kabupaten Gowa dekat dengan Makassar dan diliput di berita local dan nasional. Dan tentu saja kado yang paling sering diberikan hujan seperti ini adalah banjir. Kebetulan kompleks perumahan tempat tinggalku  bertanah agak rendah sehingga bila satu hari saja hujan turun tanpa istirahat maka jalanan terendam air akibat luapan air yang tidak bisa di tampung oleh selokan. Belum lagi air pasang di malam hari membuatku tidak bisa tidur karena harus berjaga-jaga air masuk di dalam rumah. Seperti itulah rutinitas setiap awal tahunku.
Pada suatu hari ketika ingin keluar rumah aku heran karena jalanan poros depan rumahku macet. Kukira ada kecelakaan atau perbaikan jalan. Setelah kucek sendiri ternyata macetnya karena banjir. Air menggenangi lahan parkir sebuah kampus swasta hingga melebar ke jalan raya. Diriku pun bertanya-tanya kok disitu bisa banjir ya??? Kalau kompleksku banjir masih wajar karena memang lokasinya rendah tapi kampus ini lokasinya lebih tinggi dari kompleksku kenapa kena banjir sampai membuat macet ya? Setelah kuperhatikan dengan seksama Aku tahu jawabannya. Dulu walaupun hujan datang kampus ini tidak pernah banjir karena di sampingnya ada kolam yang cukup besar untuk menampung air, di atas kolam itu tumbuh bunga teratai dan di pinggirannya banyak terdapat tanaman kangkung segar. Di depan kampus itu dulu adalah rawa dan lahan kosong yang banyak ditumbuhi rerumputan. Itu kira-kira dua tahun yang lalu. Sekarang di samping kampus itu sudah banyak ruko-ruko berderet rapi dengan halaman yang disemen. Di depan kampus itu  dibangun perumahan yang sedang berjalan. Tidak ada lagi kolam itu dan rawa itu pun hilang tinggal tanah basah saja yang tertinggal akibat hujan. Jadi itulah harga yang harus kita bayar untuk sebuah pembangunan yang katanya bermanfaat untuk memajukan perekonomian daerah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar