Minggu, 27 Maret 2011

Sepekan di Perantauan

Masih teringat pertama kali saat melihat SK CPNS seminggu yang lalu, tertulis di depan amplop "Kepada Yth. Qurata Ayuni BPPKI Manado". Hmmm.....Manado rupanya, disana kan ada adek dan papaku sehingga aku pun berusaha untuk tetap merasa biasa saja. Toch aku tidak akan kesepian karena akan ada mereka di dekatku. Mamaku juga tidak khawatir aku bertugas di sini malah kurasa beliau orang yang paling senang aku di Manado (Terlihat dari raut wajahnya yang tak sedikitpun sedih saat keberangkatanku). 
Dan di sinilah aku sekarang, di kamar kos ku yang pertama kali. Dulu waktu SMA sampai kuliah betapa ingin aku berkos-kos ria, alasannya standar ingin bebas, ingin fokus dan alasan lain yang langsung direject oleh keluargaku. Entahlah....mungkin waktu itu mereka pikir umurku masih belum siap untuk dilepaskan sendiri. Sekarang aku benar-benar jadi anak kos. Hari pertama merintis kehidupn sebagai anak kos begitu ribet. Masalahnya adalah aku tidak melakukan persiapan apa pun. Dari Makassar yang kubawa hanya pakaian, buku, alat mandi dan laptop. makanya waktu di bandara dan kulihat barang-barang yang dibawa temanku, sontak aku terheran-heran dan terkagum-kagum.Seperti orang mau pindah rumah saja kataku dalam hati.Nahhhh...sekarang baru kusadari semuanya,ternyata memang aku yang kekurangan barang :-(, selimut pun lupa bawa :-( hufth....untunglah ada papa dan adikku yang menemani dan mengurus semua keperluanku.Punya kamar kos ternyata ribet, paling tidak awalnya ribet.Harus mengolah kamar menjadi senyaman mungkin dan memaksakan diri nyaman like home.Whaaaaat????bedalah ini dengan rumahku di makassar (banged...).tapi harus terbiasa, malah sepertinya aku bisa dibilang salah satu orang yang beruntung dibandingkan teman-temanku yang lain, mereka betu-betul merantau tanpa sanak keluarga. Sendirian di kampung orang bukanlah perkara mudah,kecuali orang yang memiliki tingkat sosialis yang tinggi. Tapi bagiku sepertinya membutuhkan waktu sebulan ke depan untuk beradaptasi.Agak lama ya???sebenarnya kuprediksi seperti itu karena aku punya kendala dalam hal bahasa.Orang manado paling suka menyingkat-nyingkat bahasa, kata "sudah" diganti menjadi "so","tidak" menjadi "nyanda" belum lagi kata serapan,imbuhan,aksen khas manado,kecepatan bicara,dll....hufth makanya kubilang penyesuaian yang lumayan panjanglah.
Akhirnya aku sampai pada satu kesimpulan bahwa aku tetap harus berjalan.Tetap melangkah selangkah demi selangkah.Walaupun banyak penyesuaian banyak cobaan tapi harus kujalani.....Semangaddd!!!

Senin, 07 Maret 2011

Corat Coret.....

Sejak semalam aliran listrik berhenti mengalir ke rumahku. Anehnya cuma rumahku dan tetangga sebelah yang mengalamainya. Ah.....sepertinya ada yang tidak beres pada tiang di depan rumahku itu. Mungkin ada kabel yang putus atau koslet atau insiden apa pun yang sungguh aku tidak tahu menahu masalah itu. 
Listrik padam itu hal biasa tetapi bila sudah selama ini hampir 12 jam tetap saja membuatku khawatir hehe....apalagi kulihat simbol baterai di hp ku sdh melewati batas aman, kritis.....sudah hampir lowbat. dua duanya lagi. Pupus sudah deh harapan untuk masih bisa berinteraksi dengan dunia luar. Padahal kalau mati lampu begini cuma hp yang bisa sangat membantu melewati masa kegelapan ini :-( (lebaiii....). Tanpa listrik semua kerjaan terhambat, informasi pun terhambat. Untunglah sinar mentari masih ada memasuki ruangan kamarku jadinya aku masih bisa mengisi waktu dengan membaca buku....Hmmm....membaca membaca...sudah hampir sebulan aku tidak membaca lagi. Karena ada kerjaan yang ingin kuselesaikan secepatnya. Sekali lagi aku bermasalah dengan elemen waktu. Tadi sempat buka facebook, ada lagi orang yang mempromosikan buku hasil karyanya....Oh Tuhan....kapan aku juga bisa menyelesaikan bukuku. Waktu terus berjalan, tik...tok...tik...tok.... sepertinya harus ada skala prioritas dalam agendaku.